Langsung ke konten utama

Model Basis Data

Dalam pengembangan Sistem Informasi Geografis dibutuhkan sistem manajemen basis data (SMBD) untuk menangani fungsi-fungsi didalamnya. Kali ini kita akan membahas konsep manajemen basis data didalam sistem informasi geografis.

  1. SMBD
  2. Tipe Data
  3. Desain E-R Diagram
  4. DB Planning & DB Construction
  5. Database Relational, Hybrid & Integrated System
1. SMBD


Konsep basis data (database) dapat dipandang dari beberapa sudut dari sisi sistem, basis data merupakan kumpulan tabel yang saling berhubungan. Sedangkan dari sisi manajemen, basis data merupakan kumpulan data yang memodelkan aktivitas-aktivitas yang terdapat dalam perusahaan.

Sistem manejamen basis data (DBMS) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan sekumpulan program-program yang mengakses data tersebut. 


2. Tipe Data
  • Data Lokasi :
    • Koordinat lokasi
    • Nama lokasi
    • Lokasi topologi (letak relatif: sebelah kiri danau A, sebelah kanan pertokoan B)
  • Data non-Lokasi :
    • Curah hujan
    • Jumlah panen padi
    • Terdiri dari variabel (tanah), kelas (alluvial), nilai luas (10 ha), jenis (pasir)
  • Data Dimensi Waktu (temporal)
    • Non-lokasi di lokasi bersangkutan dapat berubah dengan waktu (misal: data curah hujan bulan Desember akan berbeda dengan bulan Juli)
3. Desain E-R Diagram

ERD adalah salah satu model yang digunakan untuk mendesain database dengan tujuan menggambarkan data yang berelasi pada sebuah database. Umumnya setelah perancangan ERD selesai berikutnya adalah mendesain database secara fisik yaitu pembuatan tabel, index dengan tetap mempertimbangkan performance. Kemudian setelah database selesai dilanjutkan dengan merancang aplikasi yang melibatkan database. Komponen penyusun ERD adalah sebagai berikut :

4. DB Planning & DB Construction

DB Planning :
  • Kualitas informasi
    • Informasi disimpan dalam database;
    • Konstruksi yang buruk dan kesalahan data akan memberikan Sampah bukan Sistem Informasi Geografis;
    • Proyeksi peta seperti apa yang akan digunakan;
    • Apa skala datanya;
    • Apa cakupannya;
    • Berapa atribusi yang harus dimasukkan;
    • Apa atribut format datany;
    • Apa keandalan datanya;
    • Seberapa cepat untuk pengambilannya.
  • Informasi yang diperlukan untuk desain database:
    • Kelengkapan daftar data, ditentukan dengan benar dan diperiksa untuk validitas dan konsistensi.
    • Daftar sumber data potensial (peta, foto udara, file tabular, file digital) yang di katalog dan dievaluasi untuk akurasi dan kelengkapannya.
    • Daftar kemampuan fungsional yang dibutuhkan dari GIS (dari penilaian kebutuhan). Seperti visualisasi, analisis spasial, analisis statistik, dan pemodelan.
  • Rencanakan untuk berbagi data
    • Manfaat
    • Usaha
  • Merancang Database
    • RDBMS
    • Normalisasi Database 
    • Mewakili data: Titik, Garis, Poligon, atau dll
DB Construction :
  • Konstruksi basis data / konversi adalah proses membangun basis data digital dari data sumber - peta dan file tabular.
  • Penekanan utamanya adalah manajemen aktivitas dan jaminan kualitas / kontrol kualitas dari data yang dikonversi.
    • Konversi data
      • Digitalisasi manual menggunakan tablet dan alat kursor digitalisasi (puck);
      • Memindai (mengubah garis dan teks menjadi serangkaian piksel);
      • Konversi Raster ke Vektor (mengubah serangkaian piksel menjadi serangkaian titik koordinat (x, y)), fasilitas ini biasanya disediakan oleh perangkat lunak GIS;
      • Solusi Hybrid (overlay data format vektor dengan gambar menyediakan alat tampilan grafik yang kuat)
  • Grafik peta merepresentasikan semua fitur (entitas) pada peta sebagai titik, garis, area, atau piksel;
  • Basis data tabular berisi informasi atribut yang menggambarkan entitas (bangunan, parsel, dll.);
  • Kunci umum (indeks data grafik) harus dibuat antara grafik peta dan catatan basis data tabular untuk membuat tautan.


5. Database Relational, Hybrid & Integrated System

Basis data relasional merupakan basis data digital yang organisasinya berdasarkan model relasional data, seperti yang diajukan oleh E. F. Codd pada tahun 1970. Berbagai sistem perangkat lunak yang digunakan untuk menjaga hubungan antarbasis data dikenal dengan sistem manajemen basis data relasional.
Keunggulan Model Basis Data Relasional :
  • Model relasional benear-benar mrupakan model data yang lengkap secara matematis.
  • Memiliki teori ayang solid untuk mendukung accestability, correctness, dan predictability.
  • Fleksibilitas tinggi – jelas memisahkan model fisik dan logic hingga dengan adanya decoupling(mengurangi ketergantungan antara komponen system)
  • Integritas – perubahan strukutr data tidak menggangu keutuhan relasi dalam basisdata
  • Multiple views – dapat menyajikan secara langsung views yang berbeda dari basisdata yang sama untuk pengguna yang berbeda.
  • Concurrency – hampir semua teori menganai pengendalin transaksi simultan yang telah ada, dan dibuat berdasarkan teori formalisme milik model relasional
Model Basis Data Hybrid 
Pengertian 1: Struktur data vektor dan struktur data raster dapat dipadukan pada suatu sistem, dengan melengkapi fasilitas konversi vektor ke raster dan raster ke vektor. Selain itu juga disediakan fungsi-fungsi untuk mengolah masing-masing struktur data.
Pengertian 2: Data SIG terdiri dari dua bentuk data: yaitu data grafis yang menyatakan entitas obyek dan data attribut. Data grafis yang terdiri dari data koordinat dan data topologi disimpan di berkas yang terpisah dari data atribut. Data atribut ditangani oleh database management system. Penggabungan kedua tipe data dilakukan melalui suatu kode identifikasi, misal kode identifikasi poligon, garis atau titik. Hal yang sama juga dapat dilakukan ‘linkage’ antara grid-cell modules dengan database management system.
Pengertian 3: Operasional SIG secara keseluruhan yang terdiri dari SIG software, CAD software, Image Processing software, GPS software, Open-Source components, DBMS system.

Model Basis Data Terintegrasi
Pendekatan model data terintegrasi juga dideskripsikan sebagai pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS) spasial, dengan SIG yang bertindak sebagai query processor. Kebanyakan implementasinya pada saat ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel relasional yang menyimpan data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis, dl.) bersama dengan tabel lain yang berisi informasi topologi. Data-data atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map feature (tabel internal atau tabel yang dibuat secara otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah dan dapat diakses melalui operasi relasioanl “JOIN”.

Referensi :
  1. https://cesarmaul.wordpress.com
  2. https://www.angon.co.id
  3. https://herlinnairine.files.wordpress.com
  4. https://id.wikipedia.org

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelihara Ikan

udah lama pengen ngetik tapi ketunda mulu, sibuk :p singkat cerita aku suka banget sama yang namanya ikan..  banyak banget ikan ikan lucu ❤ tapi aku pilih ikan molly  karena aku tau diri..... *sad ya aku tau, ngurus diri sendiri belum becus. gimana nanti kalo udah punya suami? ☺ *ehh ikan molly (ikan balon) terkenal dia kuat sih, jadi aku berani pelihara. aku gamau aja ambil resiko dengan kemungkinan terburuk, kalian pasti tau rasanya gimana kalo peliharaan kita kenapa kenapa.  gaes, kalo kita udah mutusin pelihara sesuatu.. PLEASE, take care of it ! mereka bukan benda, mereka punya nyawa.  singkat cerita, salah satu ikanku melahirkan 10 burayak (anak ikan). seneng banget akutuuuh >.< banyak teori diluar sana "memisahkan burayak dari induknya".  yap, emang bener induk ikan bisa saja memakan anaknya sendiri (karena dikiranya makanan), tapi kalian tau burayak memiliki insting untuk berenang menjauhi induknya setelah dilahirkan. Masyaallah.. ☺ se

Analisis Spasial (Spatial Analysis)

Analisis spasial adalah sekumpulan metode untuk menemukan dan menggambarkan tingkatan atau pola pada suatu fenomena spasial agar dapat dimengerti secara lebih baik. Metode dalam analisis spasial sangat bervariasi, mulai dari observasi visual sampai ke pemanfaatan matematika atau statistik terapan.  Berdasarkan tujuannya, terdapat 2 metode analisis spasial : Analisis Spasial Exploratory,  Digunakan untuk mendeteksi adanya pola khusus pada sebuah fenomenaspasial serta untuk menyusun sebuah hipotesa penelitian. Metoda ini sangat berguna ketika hal yangditeliti merupakan sesuatu hal yang baru, dimana peneliti tidak/ belum memiliki banyak pengetahuantentang fenomena spasial yang sedang diamati. Analisis Spasial Confirmatory, Dilakukan untuk mengonfirmasi hipotesa penelitian. Metoda ini sangat berguna ketika peneliti sudah memiliki cukup banyak informasi tentang fenomena spasial yang sedangdiamati, sehingga hipotesa yang sudah ada dapat diuji keabsahannya.  Analisis Spasial dalam p

Project GMAPS

Eh, hai.. ketemu lagi ^^ *sksd Singkat cerita aku dikasih project kelompok sama dosen GIS. Project nya itu disuruh bikin sistem informasi geografis pake Google Maps API bikin Geocoding dan Import file .csv yang nantinya diterjemahkan ke mapsnya gitu deh. Aku terkonfyuskonfyus gangerti mo ngerjainnya, finally aku nemu solusi di Google Developer dokumentasi. https://developers.google.com/maps/documentation/ Disanalah aku menemukan pencerahan hehehe Aku pake framework CodeIgniter di project ini, karena aku rasa lebih mudah pake framework daripada native karena lebih terstruktur ajasih alasannya wkwk Terus aku masukin script Geocodingnya, dan akhirnya jadi.. tinggal import.csv aja kan ya.. aku kesulitan disitu.. untungnya temenku baik banget (tengkyuuusoomach kacan dan yanglek) ^^ Oh iya, buat nampilin maps harus cantumin API Key nya di script project nya yah.. Ingin banget aku tampilkan project kelompok aku disini, unfortunately beberapa hari lalu laptop aku gelap aja dan anten